Jika kita ingin membangun rumah, tentu mengharapkan rumah yang dibangun bisa memenuhi kriteria sebagai rumah yang indah, sehat, dan nyaman. Keindahan tersebut tentunya bersifat relatif, tapi jika menyangkut aspek kesehatan, ada beberapa kriteria yang harus diikuti.
Kita mungkin akan sepakat bila rumah yang sehat itu bisa memenuhi beberapa kriteria, antara lain sirkulasi di dalam udara yang baik, setiap ruangan yang mendapat cukup cahaya (baik langsung maupun tidak) alami dari matahari, lay ruangan yang memudahkan pergerakan bagi penghuni untuk beraktivitas, dan tersedianya lahan yang terbuka untuk menanam tumbuhan. Berikut ini adalah cara membangun rumah sehat dengan titik berat pada sirkulasi udara dan pencahayaan yang alami pada setiap ruangan di rumah tersebut.
Sirkulasi Udara
Ruangan pada bagian sisi luar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirnya udara, sementara itu untuk ruangan yang posisinya berada di tengah bangunan, bisa memakai channel penangkap angin, atau biasanya disebut dengan saluran penangkap angin. Agar udara bisa mengalir dengan alami, biasanya lubang ventilasi dibuat pada setiap dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar bangunan akan bisa udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satunya menuju vetilasi di dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara untuk setiap ruangan harus cukup untuk proses sebuah sirkulasi udara, mengalirkan udara yang segar dari luar kedalam ruangan.
Bentuk ventilasi udara yang biasanya digunakan adalah jendela konvensional. Biasanya, daun jendela terbuat dari kaca atau kayu yang dapat dibuka lebar disiang hari. Lalu ada pula jendela bouvenlicht, yaitu jendela kecil dengan dua bilah kaca yang mempunyai celah di antara keduanya, yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Bouvenlicht biasanya dipasang di gudang, kamar mandi atau wc. Ada juga jenis jendela kaca nako dengan bilah kaca yang dapat dibuka dan ditutup.Selain itu, bisa juga dibuat ventilasi udara dengan bentuk lubang kisi-kisi angin dgn susunan horizontal pada dinding bangunan. Cara untuk membuat lubang ventilasi bervariasi, mulai dengan membuat lubang pada dinding, kusen kayu dgn kisi-kisi arah horisontal, atau menggunakan rooster yang terbuat dari bahan beton, metal, kayu, atau aluminium.
Cara yang baik digunakan untuk merancang sistem sirkulasi udara alami adalah dengan sistem ventilasi silang [cross ventilation). Pada sistem ventilasi silang, sirkulasi udara telah diatur sedemikian rupa agar bisa mengalirkan udara dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lainnya. Dengan adanya perbedaan tekanan di dalam dan di luar bangunan, maka aliran udara tidak terjebak di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan panas. Jika ventilasi udara dirasakan masih kurang, maka dapat dilakukan cara-cara alternatif, yaitu metode ventilasi aktif dengan menambahkan exhaustfan di bagian dinding atau blower di bagian atap. Dua alat ini secara aktif akan menyedot dan mengalirkan udara keluar dari dalam ruangan, untuk dipaksa bertukar dengan udara yang lebih segar melalui lubang ventilasi.
Bila rumah berada di lokasi perkotaan dan kondisi yang benar-benar tidak memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami, Anda bisa menggunakan sistem penghawaan buatan seperti AC (Air Conditioner). Tentunya harus harus memiliki pengetahuan mengenai standar kebutuhan ac untuk setiap ukuran dan type ruangan . Berikut adalah rumus dasar yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui kebutuhan AC dalam sebuah ruangan kapasitas AC = luas ruangan x koefisien British Thermal Unit (BTU).Penerapannya ialah sebagai beri-kut: luas ruangan 12 rn1, sementara koefisien BTU adalah 500 BTU (untuk 1 rn2 luas ruangan). Itu berarti kapasitas AC yang dibutuhkan 6000 BTU. Kapasitas AC yang tersedia di pasar ialah kapasitas /j PK ialah setara dengan 5000 BTU, kapasitas Va PK setara dengan 7000 BTU, kapasitas 1,0 PK setara dgn 9000 BTU. Maka bisa kita ambil kesimpulan, ruangan dgn luas 12 rn2 cukuplah memakai AC berkapasitas % PK. Rumus sangat ini diperlukan agar tak terjadi pemborosan daya listrik dengan memasang AC yang berkapasitas besar.
Pencahayaan
Pencahayaan pada sebuah ruangan sebaiknya bersumber dari cahaya alami. Kita sangat beruntung tinggal di wilayah yang penuh akan sinar matahari sepanjang tahunnya. Selain sehat, ini juga dapat menghemat energi. Untuk itulah, pada setiap ruangan ada baiknya dibuatkan jendela kaca yang berhubungan dengan ruang terbuka. Dalam menentukan berapa besar dan letak jendela, harus diperhatikan kemana arah matahari. Cahaya matahari langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan tenda/kanopi jendela untuk melindungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga jendela dari percikan air ketika musim hujan.
Jendela kaca merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi sebagai alat masuk cahaya matahari ke dalam ruangan dari sebuah rumah. Selain itu, dapat juga digunakan void di ruangan bagi rumah yang tidak memungkinkan untuk dipasangkan jendela, misalnya karena sebuah dibatasi oleh tembok rumah tetangga. Cara lainnya adalah dengan menggunakan skylight atau atap genteng kaca yang transparan, atau menggunakan bahan polycarbonat pada atap garasi. Penggunaan sekat dinding berbahan transparan atau glass block juga bisa digolongkan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur untuk menambah nilai estetika.
Perencanaan Berdasarkan Arah Matahari
Sinar matahari merupakan pembawa manfaat bagi manusia, termasuk pada rumah. Tapi jika salah-salah dalam menerapkan beberapa elemen dari sebuah rumah, sinar matahari ini justru akan menimbulkan ke-tidak nyaman-an. Ada beberapa cara untuk dapat memaksimalkan cahaya matahari terhadap rumah kita.
Ruang tidur : Agar sinar matahari pagi bisa masuk ke ruang ini, posisikan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut. Sinar yang masuk ke ruangan ini membuat Anda tidak malas bangun pagi. Selain itu pula, sisi ini tidaklah menerima sinar matahari sore hari, sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat siang.
Ruang keluarga : ruang tamu, dan ruang makan. Ruang bersama dianjurkan berada di sisi barat laut atau barat daya. Pada posisi ini, ruang lebih mendapatkan penerangan alami, hangat dan terhindar dari suhu lembab yang berlebihan. Tapi untuk mengurangi suhu panas pada sisi barat, perlu pemakaian material peredam panas atau pemakaian jalusi dan kisi-kisi angin.
Kamar mandi : Umumnya kamar mandi ini memiliki tingkat kelembaban sangat tinggi, maka area ini paling baik jika mendapatkan sinar matahari langsung. Posisikan kamar mandi pada sisi barat atau timur.
Ruang dapur : Dapur dengan semua peralatan memasaknya berpotensi menjadikan suhu ruangan cukup tinggi, maka jalan terbaik adalah meletakkan pada sisi utara atau selatan.
Bukaan : Secara garis besar, bukaan-bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya diposisikan pada arah sebelah utara atau selatan, karena tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika tidak memungkinkan, bagian ini dilindungi dengan memasang tirai.
Kita mungkin akan sepakat bila rumah yang sehat itu bisa memenuhi beberapa kriteria, antara lain sirkulasi di dalam udara yang baik, setiap ruangan yang mendapat cukup cahaya (baik langsung maupun tidak) alami dari matahari, lay ruangan yang memudahkan pergerakan bagi penghuni untuk beraktivitas, dan tersedianya lahan yang terbuka untuk menanam tumbuhan. Berikut ini adalah cara membangun rumah sehat dengan titik berat pada sirkulasi udara dan pencahayaan yang alami pada setiap ruangan di rumah tersebut.
Sirkulasi Udara
Ruangan pada bagian sisi luar bangunan menggunakan ventilasi untuk mengalirnya udara, sementara itu untuk ruangan yang posisinya berada di tengah bangunan, bisa memakai channel penangkap angin, atau biasanya disebut dengan saluran penangkap angin. Agar udara bisa mengalir dengan alami, biasanya lubang ventilasi dibuat pada setiap dua buah bidang dinding. Perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar bangunan akan bisa udara mengalir dari ventilasi pada bidang dinding yang satunya menuju vetilasi di dinding yang lain. Jumlah ventilasi udara untuk setiap ruangan harus cukup untuk proses sebuah sirkulasi udara, mengalirkan udara yang segar dari luar kedalam ruangan.
Bentuk ventilasi udara yang biasanya digunakan adalah jendela konvensional. Biasanya, daun jendela terbuat dari kaca atau kayu yang dapat dibuka lebar disiang hari. Lalu ada pula jendela bouvenlicht, yaitu jendela kecil dengan dua bilah kaca yang mempunyai celah di antara keduanya, yang memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Bouvenlicht biasanya dipasang di gudang, kamar mandi atau wc. Ada juga jenis jendela kaca nako dengan bilah kaca yang dapat dibuka dan ditutup.Selain itu, bisa juga dibuat ventilasi udara dengan bentuk lubang kisi-kisi angin dgn susunan horizontal pada dinding bangunan. Cara untuk membuat lubang ventilasi bervariasi, mulai dengan membuat lubang pada dinding, kusen kayu dgn kisi-kisi arah horisontal, atau menggunakan rooster yang terbuat dari bahan beton, metal, kayu, atau aluminium.
Cara yang baik digunakan untuk merancang sistem sirkulasi udara alami adalah dengan sistem ventilasi silang [cross ventilation). Pada sistem ventilasi silang, sirkulasi udara telah diatur sedemikian rupa agar bisa mengalirkan udara dari satu titik ventilasi udara menuju titik ventilasi udara lainnya. Dengan adanya perbedaan tekanan di dalam dan di luar bangunan, maka aliran udara tidak terjebak di dalam rumah, yang menyebabkan rumah terasa pengap dan panas. Jika ventilasi udara dirasakan masih kurang, maka dapat dilakukan cara-cara alternatif, yaitu metode ventilasi aktif dengan menambahkan exhaustfan di bagian dinding atau blower di bagian atap. Dua alat ini secara aktif akan menyedot dan mengalirkan udara keluar dari dalam ruangan, untuk dipaksa bertukar dengan udara yang lebih segar melalui lubang ventilasi.
Bila rumah berada di lokasi perkotaan dan kondisi yang benar-benar tidak memungkinkan untuk menggunakan penghawaan alami, Anda bisa menggunakan sistem penghawaan buatan seperti AC (Air Conditioner). Tentunya harus harus memiliki pengetahuan mengenai standar kebutuhan ac untuk setiap ukuran dan type ruangan . Berikut adalah rumus dasar yang dapat Anda gunakan untuk mengetahui kebutuhan AC dalam sebuah ruangan kapasitas AC = luas ruangan x koefisien British Thermal Unit (BTU).Penerapannya ialah sebagai beri-kut: luas ruangan 12 rn1, sementara koefisien BTU adalah 500 BTU (untuk 1 rn2 luas ruangan). Itu berarti kapasitas AC yang dibutuhkan 6000 BTU. Kapasitas AC yang tersedia di pasar ialah kapasitas /j PK ialah setara dengan 5000 BTU, kapasitas Va PK setara dengan 7000 BTU, kapasitas 1,0 PK setara dgn 9000 BTU. Maka bisa kita ambil kesimpulan, ruangan dgn luas 12 rn2 cukuplah memakai AC berkapasitas % PK. Rumus sangat ini diperlukan agar tak terjadi pemborosan daya listrik dengan memasang AC yang berkapasitas besar.
Pencahayaan
Pencahayaan pada sebuah ruangan sebaiknya bersumber dari cahaya alami. Kita sangat beruntung tinggal di wilayah yang penuh akan sinar matahari sepanjang tahunnya. Selain sehat, ini juga dapat menghemat energi. Untuk itulah, pada setiap ruangan ada baiknya dibuatkan jendela kaca yang berhubungan dengan ruang terbuka. Dalam menentukan berapa besar dan letak jendela, harus diperhatikan kemana arah matahari. Cahaya matahari langsung dari barat akan membuat ruangan sangat panas. Gunakan tenda/kanopi jendela untuk melindungi jendela dari cahaya matahari langsung dan menjaga jendela dari percikan air ketika musim hujan.
Jendela kaca merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi sebagai alat masuk cahaya matahari ke dalam ruangan dari sebuah rumah. Selain itu, dapat juga digunakan void di ruangan bagi rumah yang tidak memungkinkan untuk dipasangkan jendela, misalnya karena sebuah dibatasi oleh tembok rumah tetangga. Cara lainnya adalah dengan menggunakan skylight atau atap genteng kaca yang transparan, atau menggunakan bahan polycarbonat pada atap garasi. Penggunaan sekat dinding berbahan transparan atau glass block juga bisa digolongkan sebagai komponen pencahayaan, sekaligus sebagai salah satu ornamen arsitektur untuk menambah nilai estetika.
Perencanaan Berdasarkan Arah Matahari
Sinar matahari merupakan pembawa manfaat bagi manusia, termasuk pada rumah. Tapi jika salah-salah dalam menerapkan beberapa elemen dari sebuah rumah, sinar matahari ini justru akan menimbulkan ke-tidak nyaman-an. Ada beberapa cara untuk dapat memaksimalkan cahaya matahari terhadap rumah kita.
Ruang tidur : Agar sinar matahari pagi bisa masuk ke ruang ini, posisikan ruang tidur di sebelah tenggara sampai timur laut. Sinar yang masuk ke ruangan ini membuat Anda tidak malas bangun pagi. Selain itu pula, sisi ini tidaklah menerima sinar matahari sore hari, sehingga nyaman jika digunakan untuk beristirahat siang.
Ruang keluarga : ruang tamu, dan ruang makan. Ruang bersama dianjurkan berada di sisi barat laut atau barat daya. Pada posisi ini, ruang lebih mendapatkan penerangan alami, hangat dan terhindar dari suhu lembab yang berlebihan. Tapi untuk mengurangi suhu panas pada sisi barat, perlu pemakaian material peredam panas atau pemakaian jalusi dan kisi-kisi angin.
Kamar mandi : Umumnya kamar mandi ini memiliki tingkat kelembaban sangat tinggi, maka area ini paling baik jika mendapatkan sinar matahari langsung. Posisikan kamar mandi pada sisi barat atau timur.
Ruang dapur : Dapur dengan semua peralatan memasaknya berpotensi menjadikan suhu ruangan cukup tinggi, maka jalan terbaik adalah meletakkan pada sisi utara atau selatan.
Bukaan : Secara garis besar, bukaan-bukaan seperti pintu atau jendela sebaiknya diposisikan pada arah sebelah utara atau selatan, karena tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jika tidak memungkinkan, bagian ini dilindungi dengan memasang tirai.